Kasus perpeloncoan (bullying) ada dimana-mana.
Termasuk di
sekolah-sekolah di Jepang. Tapi bagi para ibu disana, mereka lebih
khawatir tentang keselamatan anak-anak berangkat ke sekolah daripada
perpeloncoan.
Jepang adalah salah satu negara di dunia dengan
tingkat keamanan yang sangat tinggi. Sangatlah jarang para pejalan kaki
mengalami tindak kejahatan seperti pencopetan, penjambretan, apalagi
penculikan. Itu sebabnya anak-anak (mulai dari usia TK) sudah dibiasakan
untuk pergi ke sekolah berjalan kaki sendiri.
Anak-anak biasanya
pergi bersama kakak/adik atau teman-temannya. Sesekali mungkin ditemani
orang tua, kakek atau neneknya. Itu pula sebabnya pada tas anak-anak TK
dan SD ditempeli sebuah tanda peringatan yang mencolok agar orang-orang
disekeliling mereka tahu bahwa mereka mungkin membutuhkan bantuan.
Sebuah
survey memperlihatkan perhatian terbesar para ibu muda yang
menyekolahkan anak-anak mereka untuk pertama kalinya bukanlah apakah
anak-anak mereka bisa menyesuaikan diri di sekolah baru atau
perpeloncoan yang dilakukan kakak kelas, melainkan keamanan anak-anak
dalam perjalanan dari rumah ke sekolah begitu pula sebaliknya.
Sekitar
500-an ibu-ibu yang menanggapi survei tersebut mengatakan bahwa mereka
percaya sebuah perangkat anti-kejahatan adalah alat yang paling penting
yang dapat digunakan untuk melengkapi anak-anak mereka saat mereka
sedang pergi ke sekolah.
21% mengatakan bahwa kekhawatiran
terbesar mereka adalah keselamatan anak-anak dalam perjalanan, sementara
15% mengatakan mereka sangat prihatin tentang kemungkinan bullying, 14%
khawatir tentang anak-anak menemukan diri mereka terjebak dalam
kejahatan dan insiden lainnya, 8% takut kecelakaan lalu lintas, dan 8%
lainnya khawatir tentang apakah anak-anak mereka akan bisa cocok di
sekolah.
69% para ibu akan memberikan anak-anak sebuah alarm
kecil atau telepon seluler dengan fungsi keamanan di antara perlengkapan
sekolah biasa lainnya seperti randoseru baru.
Orang
tua memang sudah seharusnya memberikan perhatiannya terhadap
kemungkinan anak-anak mereka menjadi korban kejahatan dan kecelakaan di
jalan raya. Mungkin itu sebabnya Sin-chan diantar terus ke sekolah oleh
ibunya... atau itu karena dia selalu telat bangun?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar